Jumat, 31 Juli 2009

Excusez moi....

Sore itu di Cikarang
Hembusan angin senja mengirimkan kabar bahwa matahari telah siap untuk berlalu meninggalkan cerita yang cenderung kelabu di hari cerah bertabur debu. Di ufuk barat nampak sang matahari kelelahan bersinar walau di siang hari amat bercahaya mengundang dahaga namun di sore itu hanya memancarkan merah jingganya. Burung dara milik Pak Haji mulai berdatangan dari langit setelah seharian menabur kisah di belantara Cikarang yang penuh dengan peluh para buruh pabrik. Induk ayam memanggil anak-anaknya untuk bersiap-siap ke peraduan. Sore itu kian hening manakala satu persatu besi beroda menderu-deru dan berlomba-lomba mencapai anjungan yang menyediakan kedamaian. Pak Haji pemilik apartemen dengan napas yang sedikit tersengal tergesa melajukan kedua kakinya menuju istana para Syuhada. Kerena tiada lama berselang, kudengar lengkingan ajakan untuk melaporkan sore itu kepada yang Maha Besar. Sore itu begitu syahdu diantara merah sendu, semilir angin pilu, dan hati yang kian merindu.
(Cikarang, 6pm, July 28, 2009)
Meski malam telah pekat namun belum juga ada mimpi yang sudi singgah dalam tidur kali ini. Kucoba hamparkan pandangan dengan khidmat ke arah Rabb ku. Kucoba gumamkan semua perkataanNya. Kusimpuhkan hatiku menanti embun kedamaian dariNya. Ku tunggu ya Rabb…. belaianMu.. buaianMu… dekapanMu… saat ruh ku melayang dari jasadku… … dan bangunkanlah aku tatkala sang fajar datang menghampiri….
(cikarang, 00.52am, July 24, 2009)

Aku adalah burung pipit yang terbang entah kemari. Menyaksikan dunia dalam sebuah kantung kecil. Aku adalah Elang yang bermata tajam. Menganalisa dunia dari balik tirainya yang menyelubungi. Aku adalah merpati yang tahu langkah ke peraduan. Mengembara jauh kesana tiada perlu cerita Hans-Gretel. Aku laksana burung hantu yang melayang di malam hari. Menyibak rahasia hati di hari yang gelap dan sunyi. Aku laksana belibis yang bermigrasi dalam kebersamaan. Mencari opportunitas dari kelamnya masa yang tereduksi. Aku laksana rajawali yang tegar dan berwibawa. Membawa pedih dan perih dunia untuk melesat, menukik, dan mencengkeram sebuah mimpi dari samudera luas.
(Cikarang, 11.41pm, July 28, 2009)




Malam yang selalu diam membisu mengisyaratkan dinginnya untuk menggodaku agar berada ditempatku menabur bunga mimpi. Ah.. Alangkah indahnya bila kuajak para malaikat bersenda gurau denganku dan berbagi cerita bersamaNya. Melantunkan syairNya bersama mereka. Dalam Mushaf syair yang penuh dengan hikmah. Aku yakin bahwa para malaikat pun kerapkali bersenda gurau berbagi cerita. Berbagi kisah tentang indahnya firdaus. Tiada resah, tiada gelisah. Tiada kecewa, tiada asa. Mungkin juga mereka saling berkisah mengenai Mu. Yang Maha Bijaksana, Maha Pengasih, Maha Penyayang. Aku tahu, mereka pun senang berkelakar mengenaiku yang maha dungu, maha pengecut, maha lemah dihadapanMu. Wahai Tuhan, telah ku arungi lautan, ku jelajahi daratan, ku sibak mentari pagi, ku terjang terik siang hari, ku pandu petang termangu, dan ku singkap rembulan malam nan merdu. Namun Engkaulah yang dapat menentukan nilai perjalanan itu.Engkaulah yang dapat menilai tetesan peluh, titik airmata, dan percikan darah untuk masa depan yang bersahaja.
(Cikarang, 00.44am, July 30, 2009)

Jikalau rasa dapat menipu, kuharap diriku buta akan rasa itu. Melayang terhipnotis oleh rasa yang mendayu. Tiada rasionalisasi atas kekuatan yang membuat diri terpaku. Lama terlena dalam basuhan perasaan diri yang semu. Tertipu dan terkesima oleh hampa dunia yang berjibaku. Hati menjadi budak sahaya akan kerdilnya otentisitas manik-manik keindahaan sesaat. Tiada yang kekal. Yang ada hanya kepalsuan belaka dibalut oleh dogma menyesatkan. Namun diriku tak kuasa,aku biarkan diri bergelimang nista. Ku letakkan nurani di dalam comberan yang menyesakkan, hitam legam, dan sempit. Katakan wahai Rabb, dimana cahayaMu saat gelap gulita menerpa tanpa pelita? Ya… Aku bersalah ya Rabb, telah lama kutinggalkan perkarangan firdaus yang selalu membuka gerbangnya untukku. Terlalu lama ku abaikan catatanMu karena analisaku yang picik.
(Cikarang, 00.10am, August 1, 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kasih Masukan